Inhalan

STATISTIK INTERNASIONAL

22% dari pengguna inhalan yang meninggal tidak ada sejarah penyalahggunaan inhalan sebelumnya. Di Karachi, Pakistan, 80-90% anak jalanan menghirup lem atau pelarut.
22% dari pengguna inhalan yang meninggal tidak ada sejarah penyalahggunaan inhalan sebelumnya. Di Karachi, Pakistan, 80-90% anak jalanan menghirup lem atau pelarut.

Survei yang dilakukan di AS yang menggabungkan data dari tahun 2002 hingga tahun 2006 melaporkan bahwa rata-rata 593.000 anak remaja dari umur 12 hingga 17 tahun menggunakan inhalan untuk pertama kalinya dalam tahun sebelum survei dilakukan.

  • Lebih dari 22,9 juta orang Amerika pernah bereksperimen dengan inhalan di suatu masa dalam hidup mereka.
  • Salah satu negara bagian di AS menerima rata-rata lebih dari 3.800 pasien di Unit Gawat Darurat dan 450 orang yang menjalani rawat inap per tahun akibat keracunan inhalan (menurut statistik yang diterbitkan dalam tahun 2008).
  • Pada saat para pelajar di AS mencapai kelas 8, satu di antara lima dari mereka sudah pernah menggunakan inhalan. Pada tahun 2007, inhalan adalah zat yang paling disalahgunakan oleh anak muda berusia 12 atau 13 tahun.
  • 22% dari pengguna inhalan yang meninggal karena Sudden Sniffing Death (Sindrom Kematian Mendadak Penghirup), tidak mempunyai sejarah penghirupan sebelumnya—mereka adalah pengguna pertama kali.
  • Menurut European School Project on Alcohol and Other Drugs (Proyek Sekolah Eropa tentang Alkohol dan Narkoba) lainnya, 20% dari anak muda golongan umur 12 hingga 16 tahun telah mencoba memakai inhalan.
  • Di Nairobi, Kenya, diperkirakan bahwa 60.000 anak yang hidup di jalanan hampir semuanya kecanduan inhalan.
  • Di kota Karachi, Pakistan, diperkirakan bahwa dari 14.000 anak jalanan, 80% hingga 90% menghirup uap lem atau pelarut.
  • Di Amerika Serikat, Survei Nasional tahun 2006 tentang Penggunaan Narkoba dan Kesehatan menemukan bahwa 1,1 juta anak muda usia 12 hingga 17 tahun telah menggunakan inhalan di tahun sebelumnya.