3.9 Bacalah buklet

Baca: N-bomb: Efek Jangka Panjang dan Efek Jangka Pendek

EFEK-EFEK JANGKA PENDEK N-BOMB

Efek-Efek Terhadap Pikiran:

  • Halusinasi visual dan auditory (berkaitan dengan pendengaran)
  • Kebingungan dan disorientasi
  • Komunikasi tak keruan
  • Agresi
  • Paranoia dan panik
  • Agitasi
  • Insomnia

Efek pada tubuh:

  • Gemetaran
  • Nausea/muntah-muntah
  • Pingsan dan hilang kesadaran
  • Kejang otot
  • Sulit bernapas
  • Jumlah sel darah putih tinggi
  • Jantung berdebar
  • Tingkat asan tinggi dalam tubuh (berpotensi mengakibatkan koma dan kematian)
  • Tekanan darah sangat tinggi
  • Demam sangat tinggi
  • Kejang/
  • Gagal ginjal
  • Serangan jantung
  • Kerusakan pada saluran pernapasan
  • Pendarahan otak

"Kami berhasil memasukkan teman saya dalam mobil ... Selama perjalanan itu teman saya melepas sabuk pengaman dan berusaha membuka pintunya dan melompat keluar ketika mobil itu melaju sekitar 60 mil per jam.

"Saya berusaha membuat teman saya untuk menjelaskan segala sesuatu yang terjadi pada hari itu, untuk mengecek keadaan mentalnya. Ia tidak dapat mengingat SEGALA SESUATU yang telah terjadi ..."


EFEK-EFEK JANGKA PANJANG N-BOMB

Pada beberapa pengguna, N-bomb terus menyebabkan kegelisahan dan depresi berat yang mungkin berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Ia muncul sebagai halusinasi visual dalam bentuk warna berbekas (berekor), gambar-gambar visual yang terdistorsi, dan cahaya warna.

Penggunaan N-bomb juga bisa mengakibatkan gagal ginjal atau kematian.

Seorang pria berusia 18 tahun dirawat di rumah sakit karena kejang setelah penggunaan pertamanya. Para dokter tidak dapat menghentikan kejangnya, dan ia menghabiskan empat hari dalam koma akibat narkoba.

Seorang pria berusia 18 tahun di Minnesota membeli narkoba tanpa mengetahui bahwa dia sebenarnya membeli 25I-NBOMe. Dia menjual beberapa ke "teman-temannya," mereka bersama-sama memakai narkoba itu dan menurut saksi mata, salah satu temannya mulai "gemetar, menggeram, berbusa di mulut" dan membenturkan kepalanya ke lantai. Akhirnya dia pingsan dan mati. Pembeli/pengedar muda itu didakwa melakukan pembunuhan.

Seorang pria berusia 21 tahun di St. Louis, Missouri, memiliki pengalaman serupa. Setelah mamakai narkoba itu, anggota badannya tiba-tiba mulai memukul-mukul dan ia mulai merobek asesoris dari mobil yang dikendarainya. Dia mati tidak lama kemudian.

"Saya terbangun di rumah sakit, diborgol ke tempat tidur dengan petugas polisi yang duduk di sebelah saya dan saya tidak tahu apa yang telah terjadi. Rasanya saya terbaring di lantai dan tidak merespons terhadap apa pun ... Saya mengalami tekanan darah tinggi dan jantung yang berdebar-debar dan diberi tahu bahwa mereka terkejut karena saya tidak terkena serangan jantung/stroke atau mati. Pada suatu saat, ketika seorang perawat mencoba mengambil contoh darah saya, saya memukulnya sehingga harus dikekang. Saya juga memukul seorang petugas polisi. Saya dirawat di rumah sakit selama 3 hari dan diberi tahu oleh beberapa dokter bahwa saya tidak mati malam itu adalah sebuah mukjizat. " —N.B.

"Saya tidak tahu siapa saya sebenarnya. Saya hanya tahu bahwa saya dalam masalah. Keadaan ini berlangsung selama berjam-jam ... detak jantung di atas 140 denyut per menit dan suhu tubuhku berubah-ubah dengan cepat. Saya tidak memiliki kendali atas emosi atau pikiran saya; saya hanya tahu bahwa saya sangat ketakutan. Saya rasa Anda tidak paham tentang neraka sampai Anda di ambang kematian. Hanya karena saya selamat dari maut ini, bukan berarti bahwa Anda akan selamat juga. Saya benar-benar percaya bahwa tambahan satu miligram lagi akan membunuh saya. Saya bisa dengan mudah meninggal karena serangan jantung atau kepanasan dan saya beruntung masih hidup. Narkoba ini tidak sebanding dengan risikonya. —G.M.