3.7 Bacalah buklet

Baca: Jalan Menuju Penyalahgunaan Narkoba

JALAN MENUJU PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Photo credits: Alamy
Photo credits: Alamy

Karena toleransi yang meningkat, mariyuana mungkin mendorong penggunanya untuk memakai narkoba yang lebih kuat agar mendapatkan rasa high yang sama. Ketika pengaruhnya mulai tidak terasa, orang itu akan beralih pada narkoba yang lebih kuat kadarnya untuk melepaskan dirinya dari keadaan yang tidak diinginkan, yang mendorongnya pada saat pertama menggunakan mariyuana. Mariyuana sendiri tidaklah menyebabkan orang tersebut menggunakan narkoba lain; orang-orang menggunakan narkoba untuk melepaskan diri dari keadaan atau perasaan yang tidak diinginkannya. Narkoba itu (mariyuana) menyamarkan masalah untuk sementara (ketika pengguna “high”). Ketika “high” menghilang, masalah, kondisi atau situasi yang tidak diinginkan akan datang kembali, lebih berat daripada sebelumnya. Si pengguna akan beralih pada obat yang kadarnya lebih kuat karena mariyuana sudah tidak “berfungsi” lagi.

Kebanyakan dari pengguna kokain (99,9%) berawal dari menggunakan “narkoba pintu gerbang” seperti mariyuana, rokok dan alkohol. Tentu saja, tidak semua orang yang menghisap mariyuana dan hashish langsung menggunakan narkoba yang lebih keras. Sebagian sama sekali tidak. Yang lainnya, sama sekali berhenti menggunakan mariyuana. Tetapi beberapa di antaranya beralih ke narkoba yang lebih keras. Penelitian menemukan bahwa remaja (12-17 tahun) yang menggunakan mariyuana memiliki kemungkinan 85 kali lebih besar untuk menggunakan kokain daripada mereka yang tidak menggunakannya, dan 60% dari anak-anak yang menghisap mariyuana sebelum berusia 15 tahun, beralih menggunakan kokain.

Mariyuana kadang-kadang dikombinasikan dengan obat yang lebih keras. Mariyuana terkadang dicelupkan ke dalam PCP, halusinogen yang sangat kuat. PCP berbentuk bubuk putih yang juga tersedia dalam bentuk cairan, yang digunakan dengan kanabis. PCP dikenal sebagai penyebab perilaku kasar dan menimbulkan reaksi-reaksi fisik yang parah termasuk serangan jantung tiba-tiba, koma dan bahkan kematian.

"Saya mulanya diberi cimeng/ganja di halaman bermain sekolah saya. Saya sekarang seorang pecandu heroin, dan saya baru saja selesai menjalankan perawatan yang ke delapan untuk kecanduan narkoba saya.” —Christian

A recreational user takes marijuana for the effect it creates and the high or buzz they want to get from it. Continued use builds up tolerance and can lead users to consume stronger drugs to achieve the same high. When the effects start to wear off, the person may turn to more potent drugs to rid himself of the unwanted conditions that caused him to take marijuana in the first place. Marijuana itself does not lead the person to the other drugs.

People take drugs to get rid of unwanted situations or feelings. Marijuana masks the problem for a time (while the user is high). When the “high” fades, the problem, unwanted condition or situation returns more intensely than before. The user may then turn to stronger drugs since marijuana no longer “works.”

There is also the fact that marijuana users commonly group together at parties or just hang out to share it with others. Then when someone adds a new drug to that group, it is part of the group mentality for everyone to join in with that new and potentially addictive drug.

The vast majority of cocaine users (90%) began by first using a drug like marijuana, cigarettes or alcohol.34 Of course, not everyone who smokes marijuana and hashish goes on to use harder drugs. Some never do. Others quit using marijuana altogether. But some do. One study found that youth (12 to 17 years old) who use marijuana are 85 times more likely to use cocaine than kids who do not use weed, and that 60% of the kids who smoke weed before the age of 15 move on to cocaine.35

“I was given my first joint in the playground of my school. I’m a heroin addict now, and I’ve just finished my eighth treatment for drug addiction.”— Christian