3.4 Bacalah buklet

Baca: Apakah Alkoholisme atau Ketergantungan pada Alkohol itu?

APAKAH ALKOHOLISME ATAU KETERGANTUNGAN PADA ALKOHOL ITU?



Ketergantungan pada alkohol (alkoholisme) terdiri dari empat gejala:

  • Ketagihan: keinginan atau kompulsi yang sangat besar untuk minum. 
  • Kehilangan kendali: ketidakmampuan untuk membatasi mengonsumsi minuman keras pada setiap kesempatan.
  • Ketergantungan fisik: gejala putus zat, seperti rasa mual, berkeringat, bergemetar, dan kegelisahan muncul bila minum alkohol dihentikan setelah masa mengonsumsi minuman keras yang berat.

Ketergantungan serius dapat menyebabkan gejala putus zat yang mengancam jiwa termasuk konvulsi, yang terjadi delapan hingga dua belas jam sesudah mengonsumsi minuman keras terakhir. Delirium Tremen (D.T.) terjadi 3 sampai 4 hari kemudian, di mana orang itu menjadi sangat gelisah, bergemetar, berhalusinasi dan hilang kesadaran dengan realitas.

  • Toleransi: kebutuhan untuk minum alkohol dalam jumlah yang besar untuk “high”.

Seseorang yang berangsur-angsur mengonsumsi minuman keras banyak seringkali mengatakan bahwa dia dapat berhenti kapan saja dia kehendaki—hanya saja dia tidak pernah mau melakukannya. Alkoholisme bukan suatu tujuan, tetapi sebuah perkembangan, suatu penghancuran diri yang panjang, dimana kehidupan seseorang memburuk berkelanjutan.

“Ketika mulai berhenti mengonsumsi minuman keras, aku menyadari bahwa alkohol telah merasuk tubuhku sedemikian rupa sehingga aku tidak dapat berhenti. Aku bergemetar sedemikian hebat seperti akan mematahkan jiwaku, aku mulai berkeringat, dan aku tidak dapat berpikir sampai aku dapat mengonsumsi minuman keras lagi. Aku tidak dapat berfungsi tanpanya.

"Selama 8 tahun aku keluar masuk program detoksifikasi dan rumah sakit dan aku coba menyimpulkan apa yang telah terjadi pada diriku, dan bagaimana mungkin aku tidak dapat berhenti. Itu adalah mimpi yang paling buruk dan paling lama." —Jan