3.1 Bacalah buklet

Baca: Minum Alkohol dan Mengemudi Kendaraan

MINUM ALKOHOL DAN MENGEMUDI KENDARAAN

Photo credits: Bigstockphoto
Photo credits: Bigstockphoto
  • Di Amerika Serikat dalam tahun 2007, jumlah kematian anak-anak
    remaja akibat kecelakaan adalah 1.393—hampir empat kematian setiap hari dalam setahun.
  • Kecelakaan mobil adalah sebab utama kematian muda-mudi di AS dan merupakan lebih dari sepertiga kematian muda-mudi Amerika. Dari kematian pengendara muda-mudi di jalan raya, 31% telah minum alkohol, menurut Badan Keselamatan Jalan Raya Nasional.
Tingkat risiko kematian seorang pengendara mobil di bawah pengaruh alkohol adalah paling sedikit 11 kali lebih besar daripada pengendara mobil tanpa alkohol dalam tubuhnya.

Untuk kebanyakan orang, semua ini hanyalah merupakan angka statistik—namun hanyalah statistik. Tetapi bagi keluarga dan teman dari mereka yang meninggal akibat meminum alkohol dan mengemudi kendaraan, setiap angka merupakan kehilangan yang tragis.

Alkohol mengganggu persepsi dan daya pertimbangan seseorang. Mereka yang di bawah pengaruh alkohol mengakui langsung bahwa kecepatan bereaksi mereka lebih lambat dibanding bila tidak minum alkohol, dan cenderung melakukan hal-hal yang berisiko tinggi yang tidak mereka lakukan bila dalam keadaan biasa. Terlalu sering kesempatan-kesempatan itu gagal.

Memahami pengaruh alkohol terhadap tubuh.

Alkohol diabsorpsi ke dalam aliran darah lewat pembuluh darah kecil di dinding lambung dan usus kecil. Dalam beberapa menit setelah diminum, alkohol dialirkan dari lambung ke otak, yang langsung menimbulkan efek-efeknya yang memperlambat kegiatan sel-sel saraf.

Lebih kurang 20% dari alkohol diabsorpsi di lambung. Sebagian terbesar dari 80% diabsorpsi lewat usus kecil.

Alkohol juga dibawa dalam aliran darah ke hati, yang menghilangkannya dari aliran darah dengan proses yang bernama "metabolisme" yang mengubahnya ke dalam zat yang tidak beracun. Hati hanya dapat memproses sejumlah alkohol dalam waktu tertentu, dan kelebihannya dibiarkan mengalir di dalam aliran darah tubuh. Dengan demikian intensitas efek terhadap tubuh langsung terkait dengan jumlah yang diminum.

Apabila jumlah alkohol di dalam aliran darah melebihi tingkat tertentu, kegiatan sistim pernapasan menurun dengan jelas, dan dapat mengakibatkan koma atau kematian, karena oksigen tidak dapat lagi sampai di otak.